Edukasi Optimalisasi Pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kelurahan Sei Keledang

  • Ameliora Dwi Astani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda
  • Reksi Sundu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda
  • Nurul Fatimah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda
Keywords: PMT, Samarinda, Pro-Bebaya

Abstract

Abstract : Malnutrition in East Borneo has been in the chronic-acute category. As the capital city of East Borneo, Samarinda has a high prevalence of stunted dan wasted children. Therefore, the government set up a program called Pro-Bebaya. This program supports the health ministry program to reduce malnutrition among children through a supplementary food program (PMT). In Sei Keledang district (part of Samarinda) there are several problems regarding the PMT program, like inadequate infrastructure, decrement of posyandu visits, and limitation in monitoring nutrition status.

Abstrak : Permasalahan gizi di wilayah Kalimantan Timur masuk ke dalam wilayah gizi kronis-akut. Ibukota Kaltim, Kota Samarinda memiliki prevalensi balita pendek dan kurus yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dilakukan upaya pengentasan malnutrisi melalui program Pro-Bebaya. Program ini mendukung salah satu program kesehatan, yaitu penyelenggaraan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang ditujukan pada anak dan balita. Namun, di wilayah Sei Keledang timbul beberapa kendala, antara lain sarana dan prasana yang tidak memadai, penurunan kunjungan posyandu, dan keterbatasan dalam monitoring status gizi. 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Reksi Sundu, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Nurul Fatimah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

References

Allen, L. H. (2008). To what extent can food-based approaches improve micronutrient status? Asia Pac J Clin Nutr, 17(S1), 103–105.

Anugrahini, Y. A., Mitra, M., Alamsyah, A., Kiswanto, K., & Zulfayeni, Z. (2021). Evaluasi Pelaksanaan Program PMT-P pada Balita Wasting. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 10(01), 25–37. https://doi.org/10.33221/jikm.v10i01.807

Badan Penelitian dan Pengmbangan Kesehatan, & Badan Pusat Statistik. (2021). PREDIKSI ANGKA STUNTING TAHUN 2020. https://stunting.goid/angka-prevalensi-stunting-tahun-2020-diprediksi-turun/

Badan Pusat Statistik. (2019). Laporan Pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI tahun 2019. https://stunting.go.id/?smd_process_download=1&download_id=5219

Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. (2011). Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang (Bantuan Operasional Kesehatan). Kementerian Kesehatan RI.

Doren, W. K., Regaletha, T. A. L., & Dodo, D. O. (2019). Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) Terhadap Status Gizi Buruk Balita di Puskesmas Oepoi Kota Kupang. Journal of Community Health, 1(3), 111–118.

Fauziah, & Novandi, D. (2021). Aksi Pencegahan Kasus Stunting di Kota Samarinda melalui Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (PRO-BEBAYA). Jurnal Riset Inossa, 3(2), 76–86.

Hosang, K. H., Umboh, A., & Lestari, H. (2017). Hubungan Pemberian Makanan Tambahan terhadap Perubahan Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang di Kota Manado. Jurnal E-Clinic (ECl), 5(1), 1–5.

Irwan, I. (2019). Pemberian Pmt Modifikasi Berbasis Kearifan Lokal Pada Balita Stunting dan Gizi Kurang. Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat), 8(2), 139–150. https://doi.org/10.37905/sibermas.v8i2.7833

Irwan, Mery T, Kadir, S., & Amalia, L. (2020). EFEKTIVITAS PEMBERIAN PMT MODIF BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA GIZI KURANG DAN STUNTING. Journal Health and Science ; Gorontalo Journal Health & Science Community, 4(2), 59–67.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021.

Mauludi, Alwi, & Alfiady, T. (2021). Evaluation Of Supplementary Feeding (Pmt) Program For Treatment Of Poor Nutrition To Children In North Aceh District. Internasional Journal Of Public Administration Studies, 1(1), 30–37. http://www.acehportal.com/2728-2/

Ortelan, N., Augusto, R. A., & de Souza, J. M. P. (2019). Factors associated with the evolution of weight of children in a supplementary feeding program. Revista Brasileira de Epidemiologia, 22, 1–14. https://doi.org/10.1590/1980-549720190002

Adawyah, R., Dekayanti, T., Aslamiah, A., & Wahyu AS, M. (2022). Pengolahan Pekmpek Berbahan Dasar Ikan Toman dan Labu Kuning sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang Sehat di Kelompok “Posyandu Persada.” AQUANA, 3(1), 64–70. http://aquana.ulm.ac.id

Pemerintah Kota Samarinda. (2021). 10 Program Unggulan. Website Samarinda Kota Pusat Beradaban. https://samarindakota.go.id/laman/10-program-unggulan

Sarimah, & Hutagalung, S. P. (2013). Status Gizi Penerima PMT Pemulihan dan Penerima PMT Penyuluhan pada Penderita Gizi Buruk, Studi di Kabupaten Jepara. Jurnal Riset Gizi, 1(2), 6–13.

Sugianti, E. (2017). Evaluasi Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) pada Balita Kurang Gizi di Kabupaten Tuban. Jurnal Cakrawala, 11(2), 217–224.

Tontisirin, K., Nantel, G., & Bhattacharjee, L. (2002). Food-based strategies to meet the challenges of micronutrient malnutrition in the developing world. Proceedings of the Nutrition Society, 61(2), 243–250. https://doi.org/10.1079/pns2002155

Published
2023-01-22
Views Statistic
  • Abstract 100
  • PDF (BAHASA INDONESIA) 96